Nampaknya memang mudah sekali kita
menghafal pancasila dari sila pertama hingga sila ke lima. Bagaimana tidak,
kita di perkenalkan mulai sejak dini tentang pancasila. Masih ingatkah kita
tentang empat pilar bangsa? Pancasila,
UUD 1945, NKRI, dan Bhineka Tunggal Ika yang kini sudah mulai terkikis di era
globalisasi. Tidak hanya itu, para aparatur negara pun terkesan lupa tentang
hal tersebut. Hingga akhirnya yang terjadi adalah korupsi makin merajalela di
negara kita. Bicara tentang pancasila, kita memang hafal pada lima sila, bahkan itu serasa hafal di luar
kepala.
Jika kita ditanya sila
pertama dan seterusnya kita mampu untuk menjawabnya, namun yang di inginkan
apakah hanya sekedar hafal? Tentu tidak, yang jelas adalah kita mampu untuk
bisa mengamalkan semua nilai-nilai yang terkandung di dalamnya. Sudah
seyogyanya selain hafal juga mampu menanamkan itu dalam diri di kehidupan
sehari-hari, kita tahu makna dari masing-masing sila yang ada dalam pancasila.
Bagaimana kita
berketuhanan yang Maha Esa dan bukan keuangan yang maha kuasa, berkemanusiaan
yang adil dan tentu tidak biadab, bagaimana kita mampu bersatu dan tidak
menjadikan perseturuan, kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan
dalam permusyawaratan/perwakilan, bukan kerakyatan yang dipimpin oleh
kepentingan dalam permusyawaratan persekongkolan, juga bukan kesenjangan sosial
bagi seluruh rakyat Indonesia.
Dengan semakin terlupakannya
nilai-nilai Pancasila, pada saat sekarang ini kita banyak menghadapai
permasalahan-permasalahan bangsa, salah satunya korupsi. Banyak sekali
perbedaan yang ada di negara kita, akan tetapi sekeras atau setajam apapun
perbedaan yang terjadi jangan sampai mengoyak persatuan, namun saat sekarang
ini, itu yang banyak terjadi. Dan itu harus disikapi dengan kearifan. Guru di
kelas harusnya juga ikut berperan aktif pada peserta didik untuk bisa
mengaplikasikan lima nilai pancasila. Minimal guru bisa memberikan contoh
tindak tanduh atau adi luhung yang nantinya akan di gugu dan di tiru oleh
peserta didik.
Dengan
memahami dan juga mengamalkan nilai-nilai yang terkandung dalam pancasila dalam
kehidupan sehari-hari, maka kita semakin mencintai dan memahami tentang bangsa
ini. Seandainya saja tidak memahami nilai-nilai kebangsaan, bisa saja nantinya
bangsa ini bisa dijual.
Maka jika sudah
terjual, berarti kita sudah tidak lagi mengormati jasa-jasa pahlawan terdahulu,
serta sudah menjual sejarah bangsa. Betapa ironis jika melihat kehormatan
bangsa ini direbut oleh bangsa lain, dan sudah saatnya kita pertahankan nilai
serta sejarah bangsa.
Oleh : Muhammad
Jamalludin (Kampoeng Pintar Mejobo)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar